Studi Pengaruh Integrasi BIM (Building Information Modeling) dalam Proses Rekayasa Konstruksi di Indonesia.

 Studi Pengaruh Integrasi BIM (Building Information Modeling) dalam Proses Rekayasa Konstruksi di Indonesia.

1. PENDAHULUAN 

1.1 Latar Belakang 

    Salah satu kendala yang umumnya ditemui dalam industri konstruksi yaitu pada proses pengiriman ‘delivery’ yang terfragmentasi dan mengandalkan dokumentasi dan komunikasi berdasarkan kertas ‘paper-based’. Kesalahan dan kelalaian dokumentasi dan komunikasi berdasarkan kertas sering mengakibatkan pembengkakan biaya, keterlambatan yang akhirnya menimbulkan konflik dan sengketa antar pihak yang terkait dalam proyek.

    Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan suatu sistem integrasi yang baik untuk mengkoordinasi dan mengkolaborasi antar stakeholder (pemilik, konsultan perencana, konsultan desain, kontraktor dan pengawas) dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi

    Building Information Modeling (BIM) merupakan paradigma baru bagi para pelaku di industri konstruksi, yang dapat mendorong terintegrasinya antar stakeholder suatu proyek. Integrasi ini berpotensi memberikan keselarasan dan efisiensi yang lebih baik diantara para pelaku konstruksi [1].

    Telaga (2018) dalam penelitiannya menemukan bahwa artikel pertama tentang BIM di Indonesia diterbitkan pada 2013 yang menjelaskan pengalaman implementasi BIM di beberapa proyek konstruksi di Indonesia, dan penggunaan BIM pertama yang didokumentasikan dalam industri konstruksi Indonesia adalah pada tahun 2012, hal ini menunjukkan bahwa adopsi BIM di Indonesia tertinggal dengan negara maju yang telah menggunakan BIM sejak tahun 2000.

    Berdasarkan permasalahan tersebut pada penelitian ini dilakukan kajian dan penelusuran untuk mengidentifikasi perkembangan adopsi serta tantangan dan manfaat implementasi BIM di Indonesia berdasarkan kajian literatur.

    Batasan-batasan pada penelitian ini adalah: 

a. Identifikasi perkembangan adopsi, tantangan dan manfaat BIM yang diteliti hanya di Indonesia berdasarkan kajian literatur.

b. Publikasi yang dijadikan rujukan meliputi: jurnal, prosiding, seminar, artikel, buletin pada publikasi nasional dan internasional yang diterbitkan dari 2010 sampai dengan tahun 2019.

c. Penelusuran dilakukan menggunakan mesin pencari Google Scholar dengan kata kunci dan frasa “BIM Indonesia”, “Building Information Modeling Indonesia”, “Adopsi BIM”, “Manfaat BIM”, “Implementasi BIM”, dan “Penerapan BIM”. 

2. KAJIAN LITERATUR

2.1 Definisi BIM

    Building Information Modeling adalah representasi digital dari fisik dan karakteristik fungsional suatu fasilitas [2]. BIM sebagai pengembangan desain dan konstruksi melalui teknologi pemodelan yang mengaitkan serangkaian proses untuk menghasilkan, berkomunikasi dan menganalisis model bangunan [3].

    BIM berfungsi sebagai sumber informasi bersama yang dapat diandalkan sebagai dasar pengambilan keputusan selama siklus hidup bangunan [2], digunakan sebagai suatu metoda untuk mencapai satu atau beberapa tujuan yang spesifik [4].

2.2 N-Dimensi BIM

    Penggunaan BIM menjadikan pemodelan dalam bentuk 3D dengan elemen panjang, lebar dan tinggi yang berbasis obyek pemodelan parametrik. Penambahan elemen waktu untuk penjadwalan menjadikan BIM dalam 4D. Selanjutnya BIM dikembangkan menjadi 5D dengan penambahan elemen biaya untuk melakukan estimasi. Lalu BIM dapat dimanfaatkan perancang kinerja bangunan sebagai analisis energi dan pertimbangan dampak lingkungan yang disebut 6D. Setelah elemen-elemen informasi yang terkandung dalam BIM lengkap dapat digunakan owner untuk manajemen fasilitas seperti perawatan dan operasional yang disebut 7D [5].

2.3 BIM Maturity Level

    Terdapat ilustrasi pada Gambar 1 mengenai tingkat adopsi BIM dalam suatu organisasi yang menentukan tingkat maturity ‘kematangan’ penerapan teknologi informasi dalam konstruksi yang mengekspresikan tingkat kolaborasi dalam proses serta tingkat kecanggihan tools ‘alat bantu’. Dalam pandangan ini BIM dilihat sebagai serangkaian tahapan perjalanan yang dimulai dengan era kertas CAD 2D menuju ke industri era digital [3].

Gambar 1. BIM Maturity Level

3. METODOLOGI PENELITIAN Terlihat pada Gambar 2, metoda yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan kajian literatur. Informasi yang diperoleh yaitu terkait dengan perkembangan adopsi, tantangan dan manfaat BIM di Indonesia.

Gambar 2. Metodologi Penelitian 


Pengarang        : Muhammad Ilham

Tahun               : 2023

Judul Buku     Studi Pengaruh Integrasi BIM (Building Information Modeling) dalam Proses Rekayasa                           Konstruksi di Indonesia.

Penerbit           : CV. Abadi Jaya

Kota Penerbit   : Kabupaten Cianjur

Daftar Pustaka  : REKAYASA SIPIL / Volume 15, No.2 – 2021 ISSN 1978 - 5658



Komentar

Postingan populer dari blog ini

ROKOK DUBAI BOLD

Catatan dan Tugas Kuliah Mahasiswa Teknik Sipil 2023